Kamis, 07 Februari 2013

Proses Kelahiran Menurut Adat Dan Tradisi Ende Lio


Proses Kelahiran Menurut Adat Dan Tradisi Ende Lio

Penulis : Rudolfus Arlano Joanito Rowa Wangge ( Rudolf Arlano )

    Di kabupaten Ende-LIO sudah menjadi tradisi secara turun-temurun seorang perempuan yang sudah berkeluarga dan ketika ia hamil harus mengikuti adat dan kebiasaan pada daerah tersebut dari awal kehamilan hingga proses kelahiran dan dilanjutkan dengan masa diman ketika anak itu masih bayi...
Yaitu di mana ketika masa-masa kehamilan. Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut :

Ma'e wa'u olo kobe . Demi w'au deo no'o sisi atau besi  ( Jangan keluar malam jika keluar harus membawa dengan sisir atau barang-barang lainnya ).

Iwa ngala dari leka pene jaga ola nia sia setengah mata ( Dilarang berdiri di pintu.Biar tidak susah untuk melahirkan).

Selama bhetu iwa ngala guti fu ( Dilarang mengunting rambut selama masa kehamilan ).

Iwa ngala ka lekka ola roke ( Tidak boleh makan di tempat tidur ).

Nebu la'e ka minu mulu ae ( Sebelum makan minum air terlebih dahulu agar anaknya selalu bersih ).

Ma'e rio kobe ( Jangan mandi malam ).

Ola buga iwa ngala to sia sai, nebhu ata la'e pa'u ae ngasi,T o'o sai rio poke pa'u ola ndate bae lekka tebho (Harus bangun pagi sebelum orang lain bangun mandi, mandi dan buang semua penyakit yang ada pada badan ).

Setelah Melahirkan

Leja lo'o tanda sala nia ngata, iwa ngala wellu ana roke mesa leka one bili ( ketika jam 6 sore tidak boleh membiarkan bayi tidur sendiri di kamar ).

Rio do lenggi limba leta to'o gheta holo raka kobe leja mbhulu sutu ( Mandi harus siram kepala selama 40 hari ).

Ma'e ka eo ro ( Jangan makan yang pedis-pedis ).

Ma'e mera khudu ( Tidak boleh duduk jongkok ).

Ma'e pati rio ana langga jam 8 buga   no'o lebih  jam 4 leja lo'o

Dhemi nia sawe iwa ngala ka bhoko ka eo tu'a ( Keitka si bayi baru melahirkan Ibu tidak boleh makan makanan yang keras-keras ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar